Minggu, 05 Oktober 2014

Filsafat Seventh day ~

ketemu lagi di pertemuan ke 7 yang akan membahas tentang bahan dan jiwa..
selamat membaca ya :D

Monisme
Aliran yg menolak pandangan bahwa badan dan jiwa merupakan dua unsur yg terpisah. Badan dan jiwa adalah satu substansi. Keduanya satu kesatuan yg membentuk pribadi manusia.
3 bentuk aliran monisme :
Materialisme : menempatkan materi sebagai dasar bagi segala hal yang ada.
Teori identitas : mengakui aktivitas mental manusia dan memaparkan tentang letak perbedaan jiwa dan badan hanya pada arti bukan referensi. Badan dan jiwa merupakan dua elemen yg sama.
Idealisme = ada hal yang tidak dpt diterangkan semata berdasarkan materi, seperti pengalaman, nilai dan makna. Itu hanya punya arti bila dihubungkan dengan jiwa.

Dualisme
Badan dan jiwa adalah dua elemen yg berbeda dan terpisah. Perbedaannya ada dalam pengertian dan objek.
4 cabang dualisme :
Interaksionisme : fokus pada hubungan timbal balik antara badan dan jiwa
Okkasionalisme = memasukkan dimensi ilahi dalam membicarakan hubunganbadan dan jiwa
Paralelisme = sistem kejadian ragawi terdapat di alam, sedangkan sistem kejadian kejiwaan ada pada jiwa manusia
Epifenomenalisme = melihat hubungan jiwa dan badan dari fungsi syaraf

Badan manusia
Badan adalah kumpulan berbagai entitas material yg membentuk makluk. Mekanisme gerakan badan bersifat mekanistik. Pandangan ini tdk memberikan pandangan utuh ttg manusia. Badan harus dimengerti melebihi dimensi fisik. Badan menyangkut keakuan. Membicarakan tubuh adalah membicarakan diri (Gabriel Marcel. Hakekat badan bukan pertama-tama terletak pada dimensi materialnya, tapi dlm seluruh aktivitas entitas yg terjadi dlm badan: tertawa, menangis, berjalan, lari, duduk, dll.

Jiwa manusia
Dalam pandangan tradisional, jiwa adalah makluk halus dan tidak bisaditangkap indera. Pandangan ini ditolak, karena jiwa harus dipahami sebagaikompleksitas kegiatan mental manusia. Jiwa menyadarkan manusia siapa dirinya.

empat kemampuan dasar jiwa manusia menurut James P Pratt :
1. Menghasilkan kualitas penginderaan
2. Mampu menghasilkan makna yang berasal dari pengeinderaan khusus
3. Mampu memberi tanggapan terhadap hasil penginderaan
4. Memberi tanggapan pada proses yang terjadi dalam pikiran demi kebaikan

Manusia hanya bisa melakukan penilaian terhadap tindakannya karenadorongan dari jiwa. Jiwa mendorong manusia utk melakukan hukum-hukum moral yg diketahui. Praktek moral sehari-hari adalah tanda berfungsinya jiwa dalam diri seseorang. Kemampuan jiwa menunjukkan bahwa kegiatan manusia bukan mekanistik (Agustinus)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar